Selasa, 14 Juni 2011

Entah Kapan...(Seri Indonesia Bukan Hanya Pulau Jawa)

Lebih dari 65 tahun yang lalu Indonesia merdeka dan enam kali pergantian presiden namun pemerataan pembangunan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh bangsa ini. Ketimpangan pembangunan antara Indonesia di bagian barat dengan bagian timur masih sangat kentara, bahkan di bagian barat sendiri pun juga sebenarnya ketimpangan itu masih nyata karena selama ini pembangunan lebih terpusat di pulau jawa, jawa dan jawa.

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu lebih pulau- pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan dari Miyangas sampai Pulau Rote. Kondisi geografis kepulauan inilah yang menjadi salah satu hambatan dalam proses pemerataan pembangunan itu. Namun seharusnya para stakeholder bangsa ini menyadari bahwa ini adalah konskuensi dari sebuah Negara kepulauan.

Peristiwa- peristiwa yang pernah terjadi pada masa pemerintahan Soekarno yaitu terjadinya pemberontakan di daerah- daerah karena mereka merasa di anak tirikan dalam pemerataan pembangunan dan ditribusi pendapatan seharusnya bisa dijadikan pelajaran oleh pemerintahan-pemerintahan setelahnya untuk lebih memerhatikan daerah-daerah di luar pulau jawa, khususnya wilayah Indonesia Timur.

Alih- alih pemerataan pembangunan, pemenuhan terhadap kebutuhan dasar saja masih jauh dari harapan, khususnya bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur. Di Pulau Salura, kecamatan karera, kabupaten Sumba Timur misalnya, anak- anak usia pelajar tidak mendapatkan haknya untuk merasakan pendidikan formal, bukan karena tidak ada sekolah tapi karena tidak ada guru yang mengajar. Guru- guru berasal dari luar Pulau Salura lebih memilih pulang, tidak betah karena tidak adanya fasilitas untuk menunjang kehidupan.

Setali tiga uang di bidang kesehatan, tenaga medis hanya datang sebulan sekali ke Pulau Salura sehingga masyarakat masih mengandalkan dukun untuk membantu menyembuhkan penyakit dan juga proses kelahiran. Pulau salura juga nyaris terisolir karena untuk menyeberang ke pulau lain saja warga harus merogoh kocek Rp 250.000 sehingga praktis hanya golongan berduit saja yang mampu membayarnya dan kegiatan ekonomi pun relatif mandek.

Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan dan tidak seharusnya masih eksis di bumi pertiwi yang kaya raya ini. Ketertinggalan, keterbelakangan dan kemiskinan tidak hanya terjadi di Pulau Salura tapi juga masih banyak lagi daerah khususnya di Wilayah Indonesia bagian timur dengan level yang berbeda- beda.

Entah butuh berapa puluh tahun lagi, berapa kali berganti presiden lagi bagi mereka untuk bisa berhijrah dari keterpurukan seperti sekarang ini. Takutnya semakin lama  mereka sudah terlanjur akrab dan berkawan dengan ketertinggalan, keterbelakangan dan kemiskinan sehingga semakin susah di pisahkan layaknya dua sejoli yang sudah terlalu lama memadu kasih...wallahu a’lam....


Pulau Rote, 14 Juni 2011, 09.45 WITA

Senin, 13 Juni 2011

ADAM SMITH dan POKOK- POKOK PIKIRANNYA (part 3..selesai)

Kritik Smith terhadap para pendahulunya (Merkantilisme dan Fisiokrat)

Terhadap kaum merkantilisme

Pendapat kaum merkantilis yang antara lain menyatakan bahwa Negara dipersamakan dengan pedagang, hak monopoli yang diberikan kepada perusahaan juga sangat dianjurkan untuk merangsang tumbuhnya perusahaan2 baru. Ini merupakan konskuensi logis dari apa yang di kemukakan Smith bahwa Negara menghendaki persaingan dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antarbangsa. Tidak ada satu Negara pun yang dapat meraih keuntungan dengan memproduksi suatu barang yang seandainya di beli di tempat lain akan lebih murah, apalagi jika disertai pula dengan tarif dan subsidi. Tanpa tarif dan subsidi, setiap Negara secara alamiah akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang2 tertentu yang paling sesuai dengan kemempuannya, dalam konteks inilah spesialisasi berbicara. Monopoli dalam perdagangan antar bangsa pun tidak dikehendaki sama seperti perdagangan dalam negeri. Tetapi sebagai seorang Inggris yang praktis, Smith juga mempunyai beberapa pengecualian. Misalnya karena pertimbangan kepentingan pertahanan dan keamanan, Inggris perlu memajukan perkapalannya. Begitu juga suatu tarif harus dikenakan terhadap barang2 impor bila produksi barang yang sama di dalam negeri lebih mahal biayanya karena dikenai pajak khusus, sehingga kedua barang itu dapat bersaing. Tarif dapat juga digunakan untuk tujuan tawar menawar dalam perundingan perjanjian perdagangan antar Negara.

Kritik terhadap merkantilisme diringkas Smith dengan mengatakan bahwa merkantilisme mengorbankan kepentingan konsumen demi kepentingan produsen, padahal konsumsilah yang menjadi tujuan dan alasan dari kegiatan produksi.

Terhadap kaum fisiokrat

Pada dasarnya Smith mempunyai banyak kesamaan pandangan dengan kaum fisiokrat yang dimotori oleh Quesney. Hanya saja ia mengkritik reaksi kaum fisiokrat yang berlebihan terhadap pandangan Colbert (tokoh utama merkantilisme).

Kata pepatah “jika tongkat dibengkokkan terlalu banyak ke satu arah, maka untuk meluruskannya harus dibengkokkan sama banyaknya ke arah yang sebaliknya”. Inilah yang dilakukan kaum fisiokrat dengan menganggap bahwa pertanianlah sebagai satu2nya sumber kekayaan. Smith mengkritik dengan mengemukakan pendapat bahwa pertanian memang sangat penting, tetapi industri dan perdagangan juga sangat penting karena sama2 produktif. Namun ada kejanggalan dengan apa yang di utarakan oleh Smith diatas, karena dia juga mengatakan bahwa para pelayan, actor, artis, dan semua yang menyelenggarakan jasa itu tidak produktif.

Smith mengkritik Quesney dengan mengatakan “Ada dokter (karena Quesney memang seorang dokter) yang suka berteori tampaknya beranggapan bahwa kesehatan tubuh seseorang hanya bisa dijaga dengan diet makanan dan berolah raga sangat ketat, sehingga setiap kelalaian sekecil apapun akan menimbulkan gangguan penyakit, padahal kesehatan tubuh seseorang dapat dijaga dengan berbagai macam cara. Kesalahan Quesney sebagai seorang dokter adalah bahwa ia memberi resep terlalu sempit”.




Kamar kost di Gunung Sahari
26 April 2009 , pukul 02:38

ADAM SMITH dan POKOK- POKOK PIKIRANNYA....(Part...2)

Menurut Smith, pembayaran uang yang terbesar dalam membiayai produksi dan distribusi adalah upah, sewa dan laba. Agar dapat menikmati keuntungan berupa meningkatnya kekayaan berkat ditemukannya mesin- mesin, masyarakat harus dapat meyakinkan orang agar mau menabung dan menanamkan uangnya dalam persediaan (stock), yang sekarang kita sebut modal. Dengan menanamkan modal, masyarakat mengharap adanya tambahan jumlah ketika pengembalian. Dengan demikian upah para pekerja tidak dapat diterimakan seluruhnya sebanyak nilai riil produk yang dihasilkannya, karena sebagian dari nilai riil harus didistribusikan ke laba. Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu Negara, semakin tinggi upah yang dapat di bayarkan, karena dengan adanya akumulasi modal suatu Negara mejadi semakin produktif. Pandangan Smith ini didukung fakta saat itu bahwa tumbuhnya industri di Inggris berbanding lurus dengan meningkatnya upah riil disana.

Smith dalam soal upah juga memberlakukan hokum permintaan dan penawaran, sehingga karena adanya persaingan antara para pekerja yang disebabkan jumlah pekerja melebihi lapangan pekerjaan yang tersedia, upah menjadi tidak setinggi seharusnya. Sebaliknya jumlah tenaga kerja yang langka disertai dengan laju peningkatan kekayaan nasional yang pesat, upah pun akan naik. Menurut Smith, batas minimum upah adalah pemenuhan kebutuhan minimal untuk hidup (subsistensi),

Namun ada kecendrungan bahwa tingkat kelahiran orang2 miskin amat sangat tinggi sehingga menambah penawaran angkatan kerja yang akhirnya bermuara pada upah yang statis berada pada titk subsistensi, atau bahkan bisa saja berada dibawah titik itu kalo ekonomi sedang mengalami kemunduran seperti yang terjadi saat ini. Syarat utama untuk dapat menaikkan upah adalah keadaan perekonomian yang berkembang(perekonomian yang mampu berproduksi dengan laju pertumbuhan lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk). Sebaliknya kemakmuran orang2 kaya menyebabkan menyebabkan tingkat kelahiran dikalangan mereka menurunsehingga kekayaan cenderung berpusat pada orang2 itu saja. Analisa Smith mengenai tingkat kelahiran dikalangan.orang2 kaya dan orang2 miskin ini dibenarkan oleh penelitian statistic dikemudian hari.

Smith juga mencatat bahwa dalam perundingan antara para pekerja dan majikan tidak terdapat posisi berunding yang seimbang karena para majikan akan bersekongkol untuk tidak menaikkan upah dari dari yang sedang berlaku.

Dia juga mengatakan bahwa jika suatu Negara berhasil mengadakan ukumulasi modal maka tingkat keuntungan cenderung turun karena semakin banyak modal maka akan semakin banyak persaingan di dunia industri. Persaingan merupakan syarat mutlak agar system kebebasan alamiah dapat berfungsi. Smith sangat menentang monopoli karena merupakan musuh besar manajemen professional, kecuali dalam hal tertentu dimana apabila terjadi persaingan justru malah merugikan. Manajemen yang baik tidak pernah akan di laksanakan apabila orang tidak dipaksa oleh persaingan bebas. Karena manajemen professional merupakan syarat mutlak untuk bisa bertahan dan menang dalam persaingan bebas.

Mengenai sewa, Smith berpendapat bahwa sewa pada hakekatnya merupakan suatu harga monopoli. Letak tanah yang strategis dan Luas tanah yang sesuai tidak banyak, sehingga orang2 yang memilikinya dapat menarik bayaran tertentu dari pemakainya. Harga sewa sangat di pengaruhi jumlah kekayaan nasional dan juga tingkat upah. Dalam analisisnya tentang sewa, Smith telah merintis teori terkenal yaitu unearned increment atau penghasilan bukan balas karya.

Adam Smith sebenarnya juga banyak membahas soal uang dan bunga, tapi karena lebih bersifat teknis, sumbangannya tidak begitu berarti. Dia sependapat dengan hamper semua pakar lain bahwa tambahan jumlah uang yang besar akan menaikkan tingkat harga keseluruhan. Dia sepakat bahwa uang berguna sebagai alat tukar menukar tapi dia sama sekali tidak keberatan terhadap bunga atas pinjaman uang. Ia berpendapat bahwa bunga akan rendah bila tabungan melimpah, dan bunga akan tinggi bila permintaan akan modal uang melebihi tabungan.



Kantor di Jalan Gunung Sahari
1 April 2009 , pukul :13.15

ADAM SMITH dan POKOK- POKOK PIKIRANNYA

Tentang Smith
Ia di kenal sebagai bapak ekonomi klasik, lahir di Kirkcaldy,dekat Edinburg pada tahun 1723 dan wafat pada 1790. Ia putera dari seorang pegawai negeri. Ia bukanlah seorang spesialis teknokrat, tatapi seorang pemikir yang memasuki bidang ekonomi dari latar belakang pengetahuan yang jauh lebih luas. Pada usia 14 tahun (tidak terlalu muda untuk saat itu) ia masuk universitas Glasgow, sebuah universitas kecil. Selain belajar mata kuliah bahasa dan matematika, ia belajar filsafat dibawah bimbingan Francis Hutcheson, seorang pejuang yang percaya teguh akan kemurahan Tuhan. Ungkapan Hutcheson yang terkenal adalah “tha greatest good of the greatest number” (untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat).

Setelah 3 tahun d Glasgow, ia mendapatkan beasiswa di oxford selama 6 tahun. Kembali ke Edinburg ia menjadi dosen kasusastran inggris. Dalam kuliah2nya ia mengajukan konsep yang lain daripada yang lain. Misalkan bahwa Shakespeare bukanlah seorang penulis drama yang baik. Tapi justru kuliah2nya yang controversial itulah yang menjadikan ia terkenal. dan pada tahun 1751 ia dipanggil ke Glasgow untuk memberi kuliah logika. Tahun berikutnya ia diangkat menjadi professor filsafat moral. Itu artinya dalam usia 29 tahun ia sudah menjadi seorang professor.
Di Glasgow, Smith berteman akrab dengan James Watt,penemu mesin uap. Ia juga diminta menjadi pembimbing kuliah wisata bagi pangeran duke of Bucleuch. BersAMA anak asuhnya itu ia pergi ke Prancis. Selama beberapa tahun disana, mereka berkenalan dengan sejumlah pakar dan negarawan termasuk Quesney, Du Pont, dan Turgot. Ia menulis bukunya “Wealth of Nations” pada tahun 1764 di Toulouse dan di terbitkan pada tahun 1776, tahun yang sama dimana kemerdekaan Amerika di proklamirkan.

Faktor- factor yang menyebabkan keberhasilan Smith antara lain adalah rasionalisme (faham liberal) yang tidak hanya mengilhami kaum fisiokrat di Prancis pada saat itu, tapi juga mempengaruhi kalangan cendekiawan Inggris yang telah maju cara berpikirnya. Faktor lain adalah ia hidup pada zaman awal revolusi industry.

Pokok- pokok pikiran Teori ekonomi Smith
Dalam buku The Wealth of nations, smith mencoba untuk menjelaskan apa yang sejak saat itu menjadi masalah dalam ekonomi modern yakni bagaimana meningkatkan kekayaan atau kemakmuran suatu Negara dan bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan.
Menurut smith, satu-satunya sumber kekayaan suatu Negara adalah produksi yang merupakan hasil kerjasama tenaga kerja manusia dan sumber-sumber daya. Kekayaan akan bertambah searah dengan peningkatan ketrampilan dan efisiensi para tenaga kerja, dan sejalan dengan persentase penduduk yang terlibat dalam proses produksi. Kesejahteraan ekonomi setiap individu bergantung pada perbandingan antara produksi total dengan jumlah penduduk atau yang sekarang ini disebut pendapatan riil perkapita,ini artinya, ia berseberangan pendapat dengan ajaran kaum merkantilis yang mengatakan bahwa kekayaan suatu Negara berasal dari kelebihan atau surplus ekspor.
Spesialisasi kerja dan penggunaan mesin- mesin merupakan sarana utama peningkatan produksi.namun, masih menurut smith bahwa peluang pelaksanaan spesialisasi secara sungguh- sungguh tergantung pada seberapa luas pasar. Dalam kaitan ini,Smith melihat secara tajam akan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk memperluas pasar sehingga memungkinkan perkembangan perdagangan dan industri.
Berbeda dengan plato yang berfikir bahwa perbedaan pekerjaan terjadi karena adanya perbedaan bakat, ia cenderung mengatakan bahwa perbedaan bakat terjadi karena adanya perbedaan pekerjaan. Namun alas an sesungguhnya yang mendorong orang untuk melakukan spesialisasi menurut smith adalah kodrat manusia yang mempunyai hasrat untuk melakukan barter dan perdagangan.

Smith menempatkan pasar sebagai pemeran sentral dalam kehidupan ekonomi. Nilai riil suatu barang menurut ia ditentukan oleh banyak sedikitnya kerja yang di butuhkan untuk menghasilkan barang tersebut,meliputi lamanya waktu, intensitas kerja, latihan dan pendidikan yang ditempuh untuk menjadi pekerja terampil,dll. Dalam hal ini, spesialisasi menjadi sangat penting.
Namun dalam suatu perekonomian uang, harga pasar (nilai nominal) tidak selalu sama dengan nilai riil. Permintaan efektif (bukan hanya keinginan akan barang, tetapi keinginan yang disertai kemauan serta kemampuan untuk membayar) terhadap suatu barang kadang kala lebih besar dari penawaran. Keadaan ini menyebabkan harga- harga naik melebihi nilai riil dan sangat menguntungka bagi para produsen sehingga menarik orang- orang lain untuk berkompetisi dalam memproduksi barang tersebut. Pada akhirnya jumlah penawaran menjadi lebih tinggi dan menyebabkan harga turun lebih rendah dari nilai riilnya. Meskipun demikian, terdapat kecendrungan bahwa harga- harga setiap barang berkisar pada nilai riilnya.Dari sudut pandang inilah bahwa setiap orang akan akan memperoleh keuntungan dari pasar bebas karena setiap orang akan mempunyai banyak pilihan akan barang dan harga.

Dalam bagian lain smith menulis “ kalau segala bentuk keistimewaan- keistimewaan dan rintangan- rintangan artificial dihapuskan, maka kebebasan alamiah yang sederhana dan gamblang akan menemukan sendiri keseimbangannya”……………………………………….(bersambung)



Kamar kost di Gunung Sahari
30 Maret 2009 , pukul 01:23
 
Lagi- lagi ini repost..sekalian untuk menghimpun coretan2 yang pernah saya bikin..

AKBAR, PILIHAN CERDAS SBY

Suhu politik kian memanas pasca Pemilu Legislatif, masing – masing partai kini sedang menjajaki koalisi menghadapi Pilpres pada 8 juli mendatang dengan modal suara yang mereka peroleh pada 9 April 2009. Berdasarkan hasil hitung cepat beberapa Lembaga survey, maka tidak ada satupun partai yang mampu melenggang pada Pilpres mendatang tanpa koalisi. Yang lebih menarik sebenarnya bukan partai mana yang akan saling berkoalisi, siapa- siapa saja pasangan yang akan maju sebagai Capres dan Cawapres justru lebih menyita perhatian publik.

Mengenai Capres kini sudah mulai mengkrucut pada tiga kubu yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang telah resmi di calonkan oleh Partai Demokrat, Megawati Sukarno Putri oleh PDI Perjuangan, dan Jusuf Kalla oleh Partai Golkar. Dari ketiga kubu ini, berdasarkan pekembangan terakhir yang jalannya paling ringan untuk lolos persyaratan administrative sebesar 25% suara pada Pemilu nampaknya baru kubu SBY.

Partai Demokrat yang berdasarkan hasil hitung cepat beberapa Lembaga Survey merupakan pemenang pada Pemilu 2009 ini dengan raihan suara kurang lebih 20% hari ini(26 April 2009) baru saja menyelesaikan Rapimnasnya, namun sampai dengan penutupan sama sekali tidak di sebut nama Cawapres yang akan mendampingi SBY. Hasil Rapimnas hanya menyebutkan mengenai mandate secara resmi Partai Demokrat terhadap pencalonan SBY dan Sembilan criteria Cawapres yang akan mendampingi SBY. Dalam sambutannya SBY juga menyebutkan bahwa ada ribuan pesan elektronik yang berasal dari parpol maupun non parpol mengenanai usulan siapa yang akan mendampinginya pada 8 juli mendatang. Dari ribuan pesan pendek itu mengkrucut pada 19 nama.

Nama – nama yang santer di sebut media layak dan cocok untuk mendampingi SBY pada Pilpres mendatang antara lain: Hidayat Nur Wahid dan Tifatul Sembiring (dari PKS), Muhaimin Iskandar (dari PKB), Hatta Rajasa dan Sutrisno Bachir (dari PAN), Sri Mulyani ( Men Keu), Din Syamsudin (Ketua PP Muhammadiyah), Akbar Tanjung (Mantan Ketua Umum Partai Golkar). Dari beberapa nama diatas, yang disebut- sebut mempunyai peluang lebih besar nampaknya adalah Hidayat Nur Wahid, Hatta Rajasa dan Akbar Tanjung. Hemat saya, dari tiga nama itu, Akbar Tanjung adalah pilihan terbaik SBY.

Kenapa bukan Hidayat Nur Wahid atau Hatta Rajasa

Sangat riskan apabila SBY memilih salah satu dari dua nama diatas, karena hal ini justru bisa memecah soliditas koalisi. Apabila dilihat dari itung- itungan suara yang diperoleh pada Pemilu Legislatif berdasar hitung cepat beberapa Lembaga Survey, PKS lebih berhak mendapat jatah Cawapres apabila yang terlibat dalam koalisi adalah PD, PKS, PAN, PKB, PPP dan PBB. Namun yang perlu diingat, ada “bahaya resistensi” yang mengintai apabila SBY memilih Cawapres dari PKS.

Resistensi partama akan datang dari para pemilih yang tidak sehaluan dengan cara “berislam” PKS, mungkin ini konyol tapi inilah kenyataanny. PKS sudah terlanjur dikenal tidak hanya sebagai Partai politik, tapi juga “aliran” agama dan sampai saat ini, “aliran” yang dibawa PKS belum 100% diterima oleh masyarakat Indonesia. Resistensi ini terutama terjadi pada pemilih kelas menengah ke bawah yang berada di pedesaan yang umumnya adalah kaum nahdliyin. Kelompok ini mempunyai jumlah yang sangat signifikan yang apabila tidak hati – hati dan tidak mampu meraih simpati kelompok ini maka tamatlah riwayat SBY. Resistensi kedua akan datang dari luar negeri terutama Amerika Serikat dan sekutunya yang memang tidak suka dengan PKS. Hal ini disebabkan antara lain karena dukunga PKS terhadap Negeri Palestina dan juga pandangan- pandangan PKS yang cenderung “ekstrim”.

Akbar Terbaik

Alasan kenapa Akbar terbaik untuk mendampingi SBY salah satunya adalah tidak adanya resistensi dari kelompok manapun baik dari dalam maupun luar negeri terhadap Akbar, beliau bisa diterima oleh kelompok manapun. Akbar juga masih mempunyai jaringan kuat baik pada struktural maupun non struktural di Partai Golkar, sehingga masih ada harapan besar bagi SBY untuk “memegang” Partai Golkar di Parlemen apabila nanti berhasil duduk kembali sebagai Presiden berpasangan dengan Akbar Tanjung. Pengalaman Akbar dalam pemerintahan juga sudah tidak diragukan lagi, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Sekretaris Negara, bahkan Ketua DPR. Yang tidak kalah pentingnya adalah modal Akbar sebagai aktifis sejati, beliau pernah menjadi Ketua Umum PB HMI, Ketua Umum KNPI, dan jabatan- jabatan penting lainnya dalam organisasi kepemudaan. Modal inilah yang diharapkan mampu membuka komunikasi kepada berbagai pihak untuk menjaga stabilitas politik selama 2009- 2014 apabila SBY – Akbar Tanjung dikehendaki oleh rakyat, berpasangan untuk menahkodai negeri ini. Satu- satunya yang akan menjadi sedikit ganjalan bagi Akbar mungkin adalah kasus Buloggate yang pernah menerpa dirinya.


Kamar kost di Gunung Sahari
27 April 2009 , pukul 01:24
 
Ini adalah repost dari tulisan yang pernah saya posting d fb,.tidak ad maksud apa2 selain untuk merangsang gairah menulis yang saya rasa cenderung menurun..semoga bisa..SEMANGAT!!!

Rabu, 13 April 2011

Kerinduan

Dalam kegelapan malam
Saat semua lelap dalam sesaat kematian
Aku terjaga menikmati indahnya keheningan
Ditemani kokok ayam bersahutan

Aku termenung dalam kesendirian
Duduk khusuk taqorub pada Sang Keabadian
Aku bersimpuh atas dosa- dosa yang ku lakukan
Serta tak hentinya panjatkan doa dan harapan

Harapan akan indahnya sebuah hubungan
Dihiasi kasih sayang karena Tuhan
Aku ingin tiada yang lain selainmu
Aku ingin engkaulah tulang rusukku

Doa lain yang tak pernah ku lupa
Bapak Ibu selalu bahagia disana
Terlalu cepat kau tinggalkan ku
Sebelum sempat sedikitpun ku membalasmu

Hanya doa yang bisa ku persembahkan
Sangat tak sebanding dengan cinta dan kasih sayang
Dan semua yang kau berikan

Aku mencintaimu Ibu….
Aku mencintaimu Bapak…
Aku mencintaimu cinta…

Semoga cinta ini tulus murni
Karena Sang Maha Cinta…




Rote Island,.30032011,

Sabtu, 12 Maret 2011

Datarnya Dunia (Gempa dan Tsunami di Jepang)

Jumat (11 Maret 2011) mungkin akan menjadi hari yang tak terlupakan buat rakyat Jepang khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Bagaimana tidak,pada hari itu telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan terbesar sepanjang sejarah Jepang yang kemudian di ikuti dengan Tsunami. Gempa itu berkekuatan 8,9 SR, walaupun kekuatannya masih di bawah kekuatan gempa yang pernah terjadi di Indonesia tepatnya di Aceh yang kemudian di ikuti dengan Tsunami pada 2004 yaitu sebesar 9,3 SR.

Dunia sedang berduka, alam sudah tidak lagi bersahabat atau mungkin manusianya yang sudah tidak mau lagi bersahabat dengan alam. Kalau untuk gempa bumi mungkin rakyat Jepang sudah kenyang dan pemerintah Jepang pun sudah mengantisipasinya karena Jepang memang berada di lempengan bumi yang rawan terjadinya gempa. Tapi kalau untuk Tsunami memang sulit untuk menghentikannya, dalam hitungan menit air laut sudah mencapai kiloan meter daratan Jepang. Sampai detik ini berdasarkan berita detik.com korban jiwa sudah mencapai 1300 orang dengan rincian 612 orang tewas dan 700-an orang dilaporkan hilang. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah mengingat ini baru hari pertama pasca terjadinya bencana.

Walaupun gempa bumi terjadi di Jepang, namun dampak Tsunami ini di prediksi tidak hanya akan terjadi di jepang, Negara – Negara yang berada di kawasan lautan pacific patut waspada akan dampak Tsunami dari gempa di Jepang, antara lain Taiwan,Hawai,Filipina termasuk Indonesia bagian Timur. Karena Jepang berada diatas (kalau kita lihat di peta) Indonesia itu berarti daerah Indonesia yang mempunyai potensi paling tinggi adalah Indonesia Timur bagian Utara yaitu Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua bagian Utara.

Walaupun yang paling punya potensi tinggi terjadinya Tsunami dampak dari gempa di Jepang adalah Indonesia Timur bagian Utara, namun bukan berarti wilayah Indonesia lain bisa santai- santai. Bagi masyarakat yang tinggal di garis pantai termasuk yang berada di Sumatra bahkan Nusa Tenggara di harapkan waspada terhadap “Tsunami kiriman” dari Jepang tersebut. Walaupun mungkin apabila sampai di wilayah Indonesia tinggi maksimal Tsunami hanya mencapai 1 meter namun diharapkan tetap waspada.

Saya yang kebetulan saat ini sedang bertugas di pulau Rote dan tinggal hanya sekitar 10 m dari bibir pantai ikutan ketar- ketir juga. Walaupun tinggi tsunami yang mungkin sampai di wilayah Indonesia hanya sekitar 1 meter, namun saya tetap kawatir lebih memilih untuk sementara “mengungsi” di kantor yang sebenarnya tidak begitu jauh juga dari bibir pantai. Saya memilih ke kantor karena ada banyak orang jadi kalau sampai terjadi apa- apa pun tidak sendirian.

Ternyata teori bahwa dunia itu datar yang di cetuskan oleh Thomas L Friedman juga berlaku untuk bencana. Walaupun gempa terjadi di Jepang sana, namun dampaknya bisa sampai di bagian bumi lainnya…Semoga masyarakat dunia bisa bersatu untuk rehabilitasi Jepang dan kembali bersahabat dengan alam…(Rote, 12032011)